Pasangan Suami-Istri Berebut Kursi Sekertaris Desa Semerak, Diduga Panitia Main Mata

Pasangan Suami-Istri Berebut Kursi Sekertaris Desa Semerak, Diduga Panitia Main Mata

 


Pati, Tren24jam.com - Proses pengisian perangkat Desa Semerak, Kecamatan Margoyoso, Pati, ditenggarai ada aksi main mata antara pihak panita dengan bakal calon pasangan suami - istri.


Pasalnya, berdasarkan pengakuan Ketua Panitia Pengisian Perangkat Desa Semerak, Toha,  mengatakan, jika memberikan toleransi waktu kepada ST, khawatir kalau dikomplain oleh calon lainnya.

"Berdasarkan tata tertib penutupan pukul 13.00, tapi kami beri toleransi waktu sampai pukul 14.00." ujarnya melalui sambungan telfon (Senin, 02-11-2020)


Sementara, ketika ditanya apakah benar peserta yang dinyatakan gugur oleh panitia telah mengirim foto salah satu persyaratan yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Pati melalui pesan WhatsApp ? Dirinya menjawab.


"Memang benar ada, tapi tidak ada kata-kata untuk menunggu. kata-katanya itu kalau kayak gini ya percuma." Lanjutnya.


Tak hanya itu, dirinya menambahkan dalam proses pengisian perangkat Desa Semerak yang persyaratannya sudah lengkap hanya dua orang dan kebetulan pasangan suami-istri.


"Sesuai tatib yang kita tentukan, kebetulan persyaratan yang sudah lengkap hanya itu (pasangan suami-istri),  jadi kalau kami memberikan toleransi waktu sampai esok hari, kami khawatir kalau dikomplain." Akunya.


Menanggapi hal tersebut, Kantor advokat & konsultan hukum" yusril Ihza Mahendra & parade Nusantara associates" ketua umum H. Sudir Santoso Melalui pemimpin advokasi A.S Agus Samudra, mencurigai ada aksi kong kali kong antara pihak panitia dan peserta bakal calon perangkat Desa.


"Aneh sekali ketika ada masyarakat yang berupaya untuk ikut berkompetisi malah dijegal dengan dalih aturan tatib yang buat oleh panitia sendiri, Dan sangat wajar jika masyarakat mencurigai ada kong kalikong antar pihak panitia dengan peserta. Lha wong yang ditetapkan menjadi bakal calon itu pasangan suami-istri." Cetus pria nyentrik yang akrab dipanggil Kliwir.


Menurutnya, pihak panitia ditenggarai telah melakukan skenario manuver politik cantik dengan cara bermain dalam aturan tata tertib yang dibuat sendiri untuk menjegal langkah seseorang supaya tidak dapat berkompetisi.


"Walau pembuatan tatib itu berpedoman kepada Peraturan Bupati, seharusnya pihak panitia dapat bersikap bijaksana dalam melakukan proses penjaringan bakal calon, tujuannya supaya terjadi kompetisi dalam demokrasi, sehingga Desa Semerak dapat menemukan sosok perangkat Desa yang benar-benar mumpuni serta profesional." Pungkasnya.  (PJ)

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post