Namun dalam hal ini Yaser Arafat aktivis yang memimpin PKN Aceh Tengah serta saat ini menjabat sebagai Reje Kampung (Kepala Desa) Kuyun merasa kecewa atas permasalahan di Kecamatan Celala melihat kondisi masyarakat yang sawahnya terancam kekeringan,terancam hancur lebur,terancam akan rusak parah akibat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Aceh yang telah menguarkan ijin ke beberapa Galian C di Kecamatan Celala tanpa mengkaji serta menganalisa dampak lingkungan terhadap perkebunan dan persawahan para petani di daerah tersebut.
Seterusnya menurut Yaser usaha galian C itu memang sangat menguntungkan hanya untuk perusahaan tersebut dan menguntungkan bagi pengusaha,konglomerat,tapi di balik menyenangkan sepihak merugikan masyarakat se Kecamatan Celala yang selalu gagal panen akibat beberapa masalah antara lain ancaman kekeringan air dan hancurnya areal bibir persawahan serta tebing perkebunan di tepi sungai yang ada 3 jalur di Kecamatan Celala.
Sebagai contoh Galian C yang baru buka di Kampung (Desa) Arul Gading yang saat ini mengambil batu sungai untuk dikelola di jual belikan demi meraih keuntungan yang melimpah tapi rugi terhadap para perani di daerah tersebut,intinya kalau sudah sawah hancur dan ancaman gagal panen masyarakat se Kecamatan Celala tidak akan tinggal diam juga yang pastinya akan menolak keras terhadap usaha-usaha galian c yang ada di Kecamatan Celala."pungkas nya
(A)
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.