Bupati Shabela Buka Sosialisasi Pembinaan Tokoh Adat Perempuan Gayo

Bupati Shabela Buka Sosialisasi Pembinaan Tokoh Adat Perempuan Gayo



Takengon, tren24jam.com - Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar membuka dengan resmi kegiatan Sosialisasi Pembinaan Tokoh Adat Perempuan Gayo yang dilangsungkan di Gedung Serba Guna Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan, Selasa (22/03).

Kegiatan yang diprakarsai Majelis Adat Gayo (MAG) Kabupaten Aceh Tengah itu, diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari 30 istri Imem dan istri Petue dari 15 kampung terpilih, serta beberapa tokoh adat dan tokoh perempuan di Kabupaten Aceh Tengah.

Ketua MAG Aceh Tengah, Bantacut Aspala dalam sambutannya menyebutkan bahwa urusan adat merupakan tanggungjawab semua pihak. Semua elemen yang ada didalam masyarakat haruslah menjadi barisan yang kokoh dalam membentengi dan menegakan sendi-sendi adat, terutama sekali dalam menyelesaikan masalah atau sengketa adat, termasuk perempuan.

Dia menceritakan, bahwa sejarah mencatat bagaimana tokoh-tokoh perempuan Gayo banyak sekali memberikan kontribusi dalam kehidupan sosial bermasyarakat, hukum bahkan perjuangan bersama kaum laki-laki.

Dikatakannya, peran-peran itu harus dikembangkan kembali apalagi ditengah-tengah kemajuan zaman dan globalisasi dengan kompleksitas permasalahan yang tidak berbatas gender, serta membutuhkan penanganan adat secara personalitas yaitu melalui peran perempuan.

“Melihat banyaknya persoalan yang perlu ditangani secara adat dan kearifan lokal, keterlibatan kaum ibu mutlak sangat dibutuhkan,” jelas Aspala.

Sementara itu, Bupati Shabela dalam arahannya sesaat sebelum membuka kegiatan mengatakan, kini peran perempuan dalam kehidupan hukum dan bermasyarakat tidak dapat dipandang sebelah mata. Perempuan saat ini terbukti memiliki andil dalam mewujudkan penyelesaian masalah-masalah yang kerap terjadi di masyarakat.

Menurut Bupati, dewasa ini perempuan produktif tidak hanya bertugas diranah domestik, tetapi juga ikut berkontribusi dalam ranah kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian pula pada perempuan-perempuan yang berada di pelosok atau pedesaan yang tidak hanya mengatur urusan dapur, tetapi juga menjadi tokoh penting yang ikut mempengaruhi keputusan dalam penyelesaian adat.

“Meskipun harus diakui, peran-peran mereka di belakang layar itu masih tersamarkan dan kurang mendapat pengakuan oleh lembaga-lembaga formal,” sebut Shabela.

Oleh karena itu dalam kesempatan tersebut, Bupati Shabela sangat menaruh apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Majelis Adat Gayo pada hari itu, karena selain memberikan pembinaan dan peningkatan kapasitas kaum perempuan dalam adat Gayo, juga sekaligus memberikan eksistensi dan pengakuan oleh lembaga adat, betapa peran perempuan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama menyangkut persoalan adat.

“Kami sangat menaruh apresiasi atas apa yang dilakukan MAG pada hari ini. Kami yakin dengan upaya ini, pengakuan peran dan pembinaan atas kaum perempuan adat akan mewujudkan amar ma’ruf nahi mungkar lebih berjalan ditengah-tengah masyarakat kita,” tegas Shabela.

Sebelum menutup sambutannya, Bupati Shabela meminta kepada MAG Aceh Tengah serta pihak-pihak terkait lainnya, untuk memberikan tempat dan kesempatan bagi kaum perempuan dengan lebih luas lagi. Serta perlu adanya kaderisasi bagi kaum perempuan, terutama untuk tokoh pendakwah yang dinilai masih sangat rendah.

Selain itu, dia juga berharap kepada MAG untuk dapat menggagas dan menggali kembali tokoh-tokoh perempuan Gayo yang dianggap berjasa bagi daerah, sehingga kisah perjuangan mereka dapat dijadikan tauladan bagi perempuan Gayo masa kini.

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post