10 KASUS BARU POSITIF COVID-19 DARI TEMBAGAPURA, KONTRIBUSINYA HAMPIR SEPARUH KASUS DI MIMIKA

10 KASUS BARU POSITIF COVID-19 DARI TEMBAGAPURA, KONTRIBUSINYA HAMPIR SEPARUH KASUS DI MIMIKA

Timika Papua, Tren24jam.com - Penambahan 10 kasus baru pasien positif Covid-19 yang dilaporkan pada Rabu malam oleh Tim Gugus Tugas membuat jumlah pasien positif di Mimika bertambah menjadi 55 orang. Dan 10 kasus baru ini semuanya berasal dari Rumah Sakit Tembagapura. “Prediksi yang saya sudah sampaikan minggu lalu bahwa lonjakan ini akan terus semakin naik. Dengan penambahan dari Rumah Sakit Tembagapura maka kontribusinya hampir separuh kasus di Mimika,” ungkap Reynold kepada wartawan melalui rekaman audio rabu malam (29/04/20).

Reynold menyampaikan, jika dibandingkan dalam penelusuran kasus covid-19, untuk wilayah Kota Timika dan sekitarnya Tim Gugus Tugas dapat mengetahui pola penularan, berasal dari cluster mana, skema penularan hingga transmisi komunalnya. “Hanya saja di Tembagapura kami belum bisa pastikan tapi jelas ini transmisi lokal. Sampai saat ini kami belum dapat laporan indeks secara rinci dari Tembagapura. Kami berharap Jumat kami bisa dapatkan rinciannya dari RS Tembagapura,” ujarnya.

Ia jelaskan, Untuk hari ini tim menemukan 7 PDP baru yang berasal dari RSUD (1), Rs Tembagapura (6) termasuk 2 OTG yang dinaikan statusnya menjadi PDP. Jumlah keseluruhan PDP kini menjadi 72 orang. “PDP yang sedang dirawat ada 38. RSUD 6, RSMM 6 dan Rs Tembagapura 25 orang. Jadi Tembagapura paling banyak rawat PDP. Sementara PDP terkonfirmasi Covid-19 ada 7 orang. Untuk kasus positif, RSUD rawat 21 sementara Rs Tembagapura rawat 20 orang,” ujarnya.

Temuan OPD hari ini hanya 1 orang oleh RSUD Mimika. 1 ODP juga dinyatakan selesai masa pemantauan. Sehingga jumlah OPD yang selesai masa pemantauan berjumlah 37 orang. Namun secara keseluruhan total ODP hingga malam ini 266 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) di Mimika jumlahnya terus mengalami peningkatan. Secara total jumlahnya kini mencapai 580 orang. Hari ini 31 OTG baru ditemukan. 6 dari Puskesmas Mapurujaya, 12 Puskesmas Wania dan 17 orang merupakan hasil kontak tracing.
“Ada 3 OTG yang terkonfirmasi covid positif 3 sedangkan yang naik statusnya menjadi PDP ada 2 orang,” ujarnya.

“Untuk hasil pemeriksaan lab di Jayapura kita masih menunggu 49 kasus. Hari ini tidak ada laporan kematian pasien covid,” lanjutnya.
Kepada media-media di Mimika, Reynold Ubra juga menjelaskan tentang gambaran hasil tracing kontak yang mereka lakukan.

Hari ini Tim Gugus Tugas mencoba melakukan review terhadap 879 orang yang pernah di tracing dari kasus 001 pasien positif di luar Tembagapura.
“Dari hasil semua tracing ini 17 orang sudah PCR dan negatif covid-19. Sementara 299 orang dinyatakan sudah sembuh dan ini merupakan angka tinggi,” ungkapnya.

Dari 879 orang ini yang sudah lakukan rapid tes adalah 138 orang. 9 orang setelah diperiksa negatif namun selama dua minggu ke depan akan terus dipantau.
“Sesuai hasil pertemuan kami, besok hingga minggu nanti kami akan lanjutkan rapid res kepada 1076 orang. Mereka ini adalah penumpang Garuda, kelompok karantina di bandara, petugas medis di 10 puskesmas dan beberapa karyawan dari Tembagapura yang kami tangkap di Bandara Moses Kilangin, mereka juga akan diperiksa,” jelasnya.

Secara detail Reynold Ubra menjelaskan bahwa dari gambaran 55 kasus ini, empat kelurahan yakni Tembagapura, Kamoro Jaya, Kebun Sirih dan Kelurahan Inauga merupakan zona merah.

Kelurahan Tembagapura penyumbang kasus positif paling banyak yakni 23 kasus. Disusul Kamoro Jaya 8, Kebun Sirih 8 dan Inauga 7 kasus.
“Empat kelurahan ini zona merah di Mimika. Ini wilayah penular. Semua penduduk di wilayah ini harus hati-hati. Kami akan lakukan deteksi lebih dini dan isolasi ketat di kelurahan-kelurahan ini karena sangat rawan,” ungkapnya.

Selain empat kelurahan ini, 7 kelurahan lainnya juga masuk dalam kategori zona kuning atau hati-hati karena masing-masing juga menyumbang pasien Covid-19 yakni Sempan, Koperapoka, Pasar Sentral, Timika Indah, Wanagon, Kuala Kencana dan Karang Senang SP 3.
“Penduduk di wilayah-wilayah ini juga harus hati-hati karena sesama penduduk bisa saling menularkan,” ujarnya mengingatkan.

“Ketika ada warga datang memeriksa ke puskesmas dari zona merah baik itu batuk dan panas maka bisa dinyatakan mereka sebagai PDP jika punya riwayat dengan pasin positif. Kalau tidak ada riwayat maka ditetapkan sebagai ODP. Kita pastikan bahwa saat ini banyak ODP di wilayah zona merah,” ujarnya.

Ia juga jelaskan, klasifikasi zona merah dan kuning dilakukan berdasarkan kajian epidemologi, jumlah kasus dan sebaran transmisi lokal. “Ini kita klasifikasikan agar ada sentra penanganan kasus sekaligus sebagai perhatian buat masyarakat untuk waspada dan mawas diri, terutama yang berada di wilayah-wilayah ini,” ungkapnya.

Penulis : Dedi

Previous Post Next Post