Bupati Aceh Tengah Jadi Pembicara Dalam Diskusi Tentang Lingkungan, Hutan Dan Sumber Daya Alam di Bener Meriah

Bupati Aceh Tengah Jadi Pembicara Dalam Diskusi Tentang Lingkungan, Hutan Dan Sumber Daya Alam di Bener Meriah


Takengon,Tren24jam.com-Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar hadir sebagai pembicara dalam acara Diskusi Konsolidasi Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam, di Kampung Damaran Baru Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah, Selasa (18/11).

Selain Bupati Aceh Tengah, hadir pula pembicara lainnya dalam diskusi tersebut yakni Bupati Bener Meriah Abuya H. Sarkawi dan Aktivis Lingkungan Nasional Samsidar dengan pemantik diskusi dipandu oleh Zulmasri Wartawan Kompas Wilayah Aceh.

Diskusi yang digelar oleh Forum Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam (FP2SDA) bekerjasama dengan Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan (HAKA) tersebut mengangkat Tema Suara Perempuan Untuk Senyum Generasi Hijau diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Bertempat di lembah kaki gunung Geureudong atau gunung Burni Telong, orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah itu memberikan paparan bagaimana keterlibatan perempuan gayo dalam menjaga lingkungan, hutan dan sumber daya alam, serta peran pemerintah daerah dalam mengakomodir keterlibatan perempuan tersebut.

Dia menggambarkan bahwa dalam istiadat dan kebiasaan masyarakat di daerah Gayo secara kontemporer, antara laki-laki maupun perempuan tidak ada pembakuan peran bahwa perempuan hanya mampu berperan di dalam rumah tangga saja (domestik), sedangkan laki-laki bertugas diluar rumah (publik).

Menurutnya, mayoritas masyarakat di Gayo ini memiliki semangat kerjasama yang baik dimana antara laki-laki maupun perempuan turut serta atau ikut berpartisipasi langsung dalam hal interaksi sosial, budaya dan ekonomi. 

“Termasuk juga dalam hal menjaga lingkungan, hutan dan sumber daya alam. Laki dan perempuan berbagi peran yang sama untuk menjaga dan merawat kelestariannya, seperti yang dicontohkan dalam merawat kebun atau aktifitas mencari nafkah lainnya,” papar Shabela.

Dia melanjutkan, meskipun secara formal belum ada sekumpulan perempuan yang konsentrasi dalam pelestarian hutan dan lingkungan di Kabupaten Aceh Tengah, namun dalam aktifitas sehari-hari, banyak sekali wanita hebat di tanah Gayo yang mendedikasikan dirinya untuk menjaga lingkungannya.

“Karena bagi mereka, lingkungan hutan dan sumber daya alam bukan saja sebagai tempat hidup dan mencari penghidupan, melainkan juga sebagai sumber pengetahuan, budaya dan tradisi sehingga tidak pernah bisa dipisahkan dari kehidupan,” terangnya.

Bupati Shabela juga menegaskan bahwa dalam konteks pelestarian hutan dewasa ini, keterlibatan peran perempuan perlu didukung bahkan diorganisir secara formal, seperti yang dicontohkan oleh Perempuan Penjaga SDA ini.

Dikatakannya, peran yang dilakukan forum perempuan ini sangat luar biasa. Karena dalam keseharian mereka selain sebagai ibu rumah tangga, juga melakukan peran-peran pengelolaan hutan yang terorganisir dan berkelanjutan.

“Mudah-mudahan ini menginspirasi kita semua untuk mendorong lebih banyak lagi perempuan hebat di tanah Gayo ini,” tambahnya.

“Kami Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan mendukung bahkan tetap mendukung peran perempuan terhadap lingkungan, hutan dan sumber daya alam.” Pungkas Shabela. 


(Andika)

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post