Bupati Shabela Beraksi Di Malam Penutupan PKG 2022

Bupati Shabela Beraksi Di Malam Penutupan PKG 2022

Takengon, tren24jam.com - Setelah berlangsung sepekan sejak 19 Februari lalu, Pekan Kebudayaan Gayo (PKG) Tahun 2022 dalam rangka memeriahkan HUT Kota Takengon ke 445 berakhir usai, setelah resmi ditutup kemarin, pada Sabtu Malam (26/02/22).

Bertempat di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, pagelaran malam closing seremoni itu turut dimeriahkan dengan berbagai penampilan syarat seni budaya Gayo.

Dimulai dengan suguhan pertunjukan dari para pemenang lomba Tari Guel dan Vokal grup baik tingkat SMP maupun SMA sederajat, lantunan suara beberapa senias lokal, hingga pagelaran Didong Gayo semalam suntuk antara klub Kemara Bujang VS Teruna Mude.

Tampak dihadiri langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar yang sebelumnya dilaporkan tengah mendampingi kunjungan kerja Menteri KUKM RI, dalam kesempatan itu pula dimintakan untuk memberi kata sambutan, bimbingan serta arahan terkait berakhirnya gelaran Pekan Kebudayaan Gayo Tahun 2022.

Dalam Sambutannya, Bupati Shabela Abubakar turut mengucapkan syukur atas suksesnya penyelengaraan kegiatan PKG 2022, yang menurutnya merupakan salah satu sarana pembinaan, sosialisasi dan edukasi bagi generasi muda, utamanya di bidang seni dan budaya Gayo.

Orang nomor satu di Aceh Tengah tersebut sebelum mengakhiri sambutanya seketika meminta izin kepada hadirin dan tamu undangan untuk menanggalkan Pakaian Kerawang yang dikenakannya, dan diluar dugaan disambut gemuruh tepuk tangan, riuh para hadirin setelah membaca bait-bait kata yang tertera pada t-shirt yang digunakan Bupati Shabela.

"Aku bangga jadi urang Gayo, Aku Bangga ara e kerejeen Linge", (Saya Bangga sebagai Orang Gayo, dan Saya Bangga dengan Keberadaan Kerajaan Linge_Red) Kata yang tertulis di bagian depan t-shirt tersebut.

"Gayo Gelah Mutape ikot", bait kata berbeda yang terlihat di sisi bagian belakang t-shirt Bupati Aceh Tengah.

Kata perumpamaan yang dapat dimaknai sebagai penggambaran sifat dan karakter masyarakat suku Gayo dengan kepribadian dapat menyimpan rahasia baik yang dititipkan kepadanya secara sengaja ataupun tidak sengaja. 

Juga, dapat diartikan karakter menjaga atas apa yang menjadi aibnya sendiri ataupun aib orang lain, serta kemampuan dalam menempatkan sikapnya dengan baik dan benar, serta menempatkan diri sesuai dengan sebagaimana mestinya.

Lebih lanjut secara spontan Bupati Aceh Tengah bersama para peserta vokal grup yang sebelumnya telah tampil, diikuti Wakil Bupati Bener meriah, Sekda Aceh Tengah dan beberapa undangan yang hadir melantunkan lagu etnik Gayo berjudul jejari.

Tembang lawas milik Alm. Sali Gobal tersebut, syarat makna pesan bahwa jari bukanlah pelengkap tubuh semata, namun memiliki arti yang luas sebagai manisfestasi kesempurnaan manusia sebagai khalifah dengan karakter berbeda namun tetap bersama.

Kini saatnya kita mengambil suatu sikap. Kembalilah pada fungsi jari yang kita gunakan, karena setiap jari akan dapat dirasakan bermanfaat dalam keadaan yang sesuai dengan kemampuan, kapasitas, kondisi, serta situasi yang ada dan dijalani pada saat sekarang ini.

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post