DILEMA PEMENANG TENDER SEMBAKO COVID -19 DARI DINSOS KAB.PEKALONGAN.

DILEMA PEMENANG TENDER SEMBAKO COVID -19 DARI DINSOS KAB.PEKALONGAN.

Kab. Pekalongan, Tren24jam.com - Hujatan/kritikan yang menerpa Bp.A. Kholid di media sosial ataupun FB. bp. kholid selaku pemilik CV. Hasil Mulya pemenang tender sembako covid-19 TA.2020, dengan kontrak nilai  24 Milyar dari anggaran APBD kab.pekalongan.

Menanggapi berita tersebut dengan santai dan bijaksana, pasalnya masyarakat pekalongan kebanyakan sudah tahu harga sembako akan tetapi saya tidak ambil pusing yang penting pengiriman barang ke tiap tiap kecamatan berjalan dengan lancar di 19 kecamatan Kab. pekalongan dan saya tidak akan mengomentari berita medsos itu gak penting, yang penting masyarakat pekalongan pada makan apalagi di bulan puasa penuh berkah, semua yang tahu hanya allah swt. Semua malasah harga sembako yang menentukan tim apresel sesuai E-SBH (elektronik satuan barang harga) 2020, penentuan harga tersebut disaksikan oleh Bupati Pekalongan turut menyaksikan unsur TNI dan POLRI, serta Kejaksaan, juga Dinsos.

Harga tersebut bukan patokan nilai akhir masih ada proses pertimbangan audit lagi barangkali terlalu mahal, karena waktu itu dollar masih belum stabil kurs mata uang kita, ucap kholid ketika dikonfirmasi wartawan Dunia news di kantornya.

Menanggapi berita masyarakat di medsos kaitan harga kantong plastik Rp.3.800/biji, itu plus ongkos Bongkar Muat ( tenaga bongkar muatanya) dari elemen masyarakat untuk pemberdayaan yang bekerjasama di bidang jasa tersebut, saya sangat salud kerjasamanya dengan orang pekalongan sendiri apa lagi saya sebetulnya orang asli pekalongan cuman istri saya orang denansri wetan kabupaten Batang tempat tinggal saya sekarang. Dulu usaha saya konveksi sekarang usaha saya di holtikultura yaitu petani padi karena keadaan usaha konveksi sudah kolep banting setir jadi petani ungkap kholid.

Saya mohon kerjasamanya kepada Bp. Asip kholbihi agar mempercepat pencairan anggaran sembako covid 19, terus terang saja saya butuh anggaran  untuk memutar belanja barang berhubung saya belum dapat down payment (DP) dari kegiatan distribusi sembako covid 19 dari pemerintah kabupaten Pekalongan, hingga berita ini diterbitkan tambahnya, modal yang sudah saya keluarkan mencapai 11 milyar, menutup pembicaraan kepada kami.

(Morys T Giawa)

Previous Post Next Post