Aneh Dapat Bantuan Keuangan APBD, Kades Sambirejo, Malah Bilang Tidak Mengetahui

Aneh Dapat Bantuan Keuangan APBD, Kades Sambirejo, Malah Bilang Tidak Mengetahui

Pati, Tren24jam.com  - Bantuan Keuangan APBD Kabupaten Pati tahun 2020 yang menyasar Desa Sambirejo, Kecamatan Tlogowungu, yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jaringan irigasi yang menelan anggaran negara sebesar Rp 199.688.000., diduga tidak tepat sasaran. 

Pasalnya, pembangunan infrastruktur jaringan irigasi yang seharusnya bertempat di Desa Sambirejo justru malah dikerjakan dilokasi Desa Wonorejo.

Hal tersebut terkonfirmasi setelah Kepala Desa Wonorejo, Suwegnyo, membenarkan mengenai bangunan saluran irigasi yang dikerjakan boleh CV Adi Mukti berada di lokasi tanah Desa Wonorejo.

"Saya tidak tau mengenai pembangunan itu, tapi benar bangunan itu berada dilahan Desa Wonorejo" jelasnya.

Sementara berdasarkan, papan informasi kegiatan yang terpasang di lokasi pembangunan jaringan irigasi menyebutkan berlokasi di Dukuh Wedusan, Desa Sambirejo.

Tak hanya itu, warga masyarakat juga meyakini bahwa lokasi pembangunan jaringan irigasi tersebut benar berada di lahan Desa Wonorejo.

"Benar lahan yang dibangun saluran irigasi itu lahan Desa Wonorejo, bukan lahan Desa Sambirejo." Katanya.

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan warga dan pengakuan Kepala Desa Wonorejo tersebut, awak media lalu mengkonfirmasi Kepala Desa Sambirejo, Sutrisno, namun statement yang sampai justru tidak masuk di akal.

"Saya malah tidak tahu kalau ada pembangunan tersebut, justru malah saya dikasih tahu oleh tim saya, sampai saat ini belum ada perkembangan informasi." Ujarnya. 

Menanggapi hal itu, Gilang, angota Lembaga Aliansi Indonesia, koordinator wilayah Kabupaten Pati, menyesalkan atas statement Kepala Desa Sambirejo, yang terkesan tidak terbuka kepada publik.

"Kalau Kepala Desa mengaku tidak tahu itu mustahil, saya mencurigai anggaran negara yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur malah dijadikan ajang bisnis oknum untuk memperkaya diri." tegasnya.

Tak hanya itu, kecurigaan tentang dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam pembangunan jaringan irigasi muncul, ketika Kepala Desa hendak diajak ke Kantor DPU-TR Kabupaten Pati guna mengkonfirmasi kebenaran proyek tersebut. Namun, dirinya malah memilih untuk menghindar dengan barbagai macam alasan. 

"Waktu itu pernah tak ajak ke DPU-TR untuk menanyakan proyek tersebut, tapi Kepala Desa selalu menghindar dengan berbagai alasan." Pungkasnya.  (PJ)

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post