Akibat Intensitas Hujan Yang Cukup Tinggi Badan Jalan Dan Jembatan Sukarame Amblas, "Masyarakat Minta Pemerintah Peduli".

Akibat Intensitas Hujan Yang Cukup Tinggi Badan Jalan Dan Jembatan Sukarame Amblas, "Masyarakat Minta Pemerintah Peduli".



Bener Meriah,tren24jam.com-Akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh, menyebabkan jalan dan jembatan Suka Rame yang sering dilintasi masyarakat amblas.

Jembatan penghubung antar kampung itu berada di desa Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Masyarakat yang ingin melintasi jembatan tersebut harus waspada dan berhati-hati, dikarenakan badan jalan sudah tampak amblas dan berlubang. Bahkan sebagian jembatan sudah terpisah oleh badan jalan.

Salah seorang warga setempat Aman Sultan menyampaikan, peristiwa amblasnya jalan dan jembatan penghubung antar kampung itu terjadi pada Minggu malam 7 November 2021, Pukul 08.30 WIB.

"Malam itu saya langsung melihat jembatan penghubung yang menuju desa Suka Rame itu amblas."

"Air sungai malam itu sangat deras dan tinggi sekali, bahkan bebatuan besar dan gelondongan kayupun di sapu oleh derasnya air sungai," ujar Aman Sultan.

Tak hanya itu, pemukiman penduduk yang berada di dekat sungai Peusangan itupun ikut merasakan imbasnya.

Rumah penduduk ikut tergerus oleh kikisan air sungai Peusangan yang mengakibatkan rumahnya terkena longsor dan jatuh kedalam air sungai Peusangan.

Miris bukan.? "Jika itu tidak segera di tanggapi oleh pemerintah Provinsi Aceh melalui dinas terkait, maka sudah tentu pasti kekecewaan yang mendalam jelas dirasakan oleh masyarakat yang bermukim dan memiliki kebun kopi, yang berdekatan dengan sungai Peusangan. Seolah-olah keadilan dan kesejahteraan kami terabaikan," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jamur Ujung Irfan Senin (8/11/2021) menjelaskan, luapan air sungai Peusangan ini merupakan pembuangan air dari seluruh  Kecamatan Bukit, diantaranya air dari Bandara Rembele, Pendopo Satu, Tingkem Benyer, Gunung Teritit, Kute Kering, termasuk air pembuangan dari perbatasan antara Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah Takengon, yakni Bukit Sama, yang menyatu ke Sungai Peusangan Bener Meriah yang berada di belakang rumah pemukiman penduduk, terangnya.

Kepala Desa Jamur Ujung Irfan berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah maupun Pemerintah Provinsi Aceh untuk dapat memperhatikan hal yang dialami oleh warga yang berdampak pada longsornya kebun warga dan nyaris longsor dibelakang rumah penduduk, akibat tidak adanya penahan tebing tanah disaat air Peusangan meluap, katanya.

"Sebelumnya sudah pernah dilakukan normalisasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah melalui dinas BPBD dan Dinas PUPR Bener Meriah, namun dikarenakan besarnya luapan air sungai Peusangan yang tanpa disadari dapat membahayakan pemukiman penduduk akan terjadinya bencana longsor."

"Saat inipun salah seorang rumah warga telah terjadi longsor, dan bahkan nyaris tepi belakang rumah warga sudah tampak riskan sekali akan longsor susulan," jelas Irfan selaku Kepala Desa Jamur Ujung itu.

Seperti kita ketahui, sambung Irfan, Sungai Peusangan yang ada di Kabupaten Bener Meriah ini merupakan bidangnya Provinsi Aceh melalui Dinas PUPR Aceh.

"Saya berharap kepada Pemerintah Provinsi Aceh melalui dinas terkait untuk segera dan secepat mungkin melakukan penanggulangan di sungai Peusangan Kabupaten Bener, agar tidak kembali terjadinya bencana longsor seperti yang dialami oleh warga yang telah hilang tempat tinggalnya," pinta Irfan selaku Kepala Desa Jamur Ujung. (AN)

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai dengan topik dan tidak menaruh link aktif. Terima kasih atas perhatiannya.

Previous Post Next Post